Rumah Radakng, rumah adat Dayak di Kalimantan Barat, menyimpan keunikan arsitektur, sejarah, dan filosofi yang menjadi lambang budaya dan persatuan.
Keberagaman budaya Indonesia tak pernah gagal memukau, termasuk rumah adat yang mencerminkan kekayaan sejarah dan kearifan lokal.
Salah satu contohnya adalah Rumah Adat Radakng dari Kalimantan Barat. Rumah ini bukan hanya sebuah tempat tinggal, melainkan simbol identitas Suku Dayak dengan arsitektur megah, panjang mencapai 300 meter, serta filosofi yang mendalam.
Sejarah dan Latar Belakang Rumah Radakng
Sejarah Rumah Radakng telah menjadi bagian penting dari budaya Dayak selama berabad-abad. Rumah ini berfungsi sebagai hunian bersama bagi puluhan keluarga sekaligus pusat kehidupan sosial suku.
Salah satu Rumah Radakng tertua terletak di Dusun Saham, Desa Saham, Kabupaten Landak, sekitar 200 km dari Pontianak. Dibangun pada tahun 1875, rumah ini menjadi saksi hidup perkembangan budaya dan kehidupan Suku Dayak.
Sayangnya, pada era 1960-an, banyak rumah panjang Dayak dihancurkan oleh pemerintah karena dianggap mirip dengan gaya hidup komunal komunis. Akibatnya, rumah panjang yang dulu banyak dihuni oleh ratusan keluarga menjadi langka.
Meski demikian, Rumah Radakng di Kabupaten Landak yang berusia lebih dari 140 tahun masih berdiri tegak. Dengan panjang mencapai 186 meter, lebar 10 meter, dan lantai yang tingginya 7 meter dari tanah, rumah ini dihuni sekitar 200 jiwa yang terdiri dari 34 bilik atau ruangan.
Struktur dan Arsitektur Unik Rumah Radakng
Rumah Radakng memiliki struktur yang khas dan unik. Panjangnya bisa mencapai 300 meter dan lebarnya sekitar 6–10 meter.
Arsitekturnya yang tinggi dari permukaan tanah tidak hanya menciptakan keindahan visual, tetapi juga berfungsi sebagai perlindungan dari binatang buas dan serangan antar-suku.
Pada masa Ngayau, atau tradisi perburuan kepala di antara suku Dayak, desain ini melindungi penghuni rumah dari konflik antar-suku.
Tiang-tiang penopang yang besar dan kokoh menopang rumah agar aman dan stabil. Tiang ini dibuat dari kayu ulin, jenis kayu langka yang sangat kuat dan tahan terhadap cuaca ekstrem.
Kekuatan kayu ulin ini membuat Rumah Radakng bisa bertahan hingga ratusan tahun, menjadi bukti ketangguhan arsitektur Dayak.
Keunikan Filosofi dan Arsitektur Rumah Radakng
Berbeda dari rumah pada umumnya, Rumah Radakng memiliki keunikan yang mencerminkan kepercayaan dan filosofi Suku Dayak, seperti:
1. Rumah Menghadap Matahari Terbit
Rumah Radakng selalu dibangun menghadap matahari terbit, sebuah simbol harapan dan kerja keras.
Posisi ini memungkinkan rumah mendapatkan pencahayaan alami yang optimal di pagi hari, mengurangi kebutuhan penerangan buatan, dan menyerap sinar matahari yang dipercaya baik untuk kesehatan penghuni rumah.
2. Jumlah Anak Tangga Ganjil
Tangga Rumah Radakng selalu berjumlah ganjil, yang diyakini dapat mendatangkan keberuntungan bagi penghuninya. Anak tangga dengan lebar 90–120 cm ini juga memudahkan akses ke dalam rumah bagi keluarga besar.
Kepercayaan lokal mengatakan bahwa angka ganjil memiliki nilai positif dalam kehidupan, sebagai penolak bala dan penarik rezeki.
3. Lantai Tinggi untuk Perlindungan
Tinggi lantai Rumah Radakng yang mencapai 7 meter melindungi penghuni dari ancaman hewan buas dan menambah keamanan di masa perang antarsuku. Struktur ini juga berfungsi sebagai penyimpan suhu rumah, menjaga agar tetap sejuk di musim panas dan hangat saat hujan.
4. Ukiran Dayak pada Pilar Rumah
Pilar-pilar besar Rumah Radakng dihiasi ukiran khas Dayak yang menampilkan motif burung enggang, naga, anjing, perisai, dan bunga.
Setiap motif memiliki makna; misalnya, burung enggang melambangkan kedamaian dan kesucian, sedangkan perisai mewakili perlindungan dan kekuatan suku.
Lukisan dan ukiran ini tidak hanya memperindah rumah, tetapi juga memuat simbol-simbol kebudayaan yang mengakar kuat dalam kehidupan masyarakat Dayak.
5. Material Kayu Ulin dan Bambu
Rumah Radakng dibangun hampir seluruhnya dari kayu ulin, yang dikenal tahan lama dan antirayap.
Bagian lantai biasanya terbuat dari bambu atau batang pinang. Pilihan material ini menunjukkan kearifan lokal Dayak yang memanfaatkan sumber daya alam dengan bijaksana dan berkelanjutan.
6. Rumah Radakng sebagai Simbol Persatuan
Rumah Radakng mampu menampung hingga puluhan kepala keluarga dalam satu bangunan panjang. Sebagai contoh, salah satu rumah Radakng di Kalimantan Barat dihuni sekitar 60 kepala keluarga, atau ratusan anggota keluarga.
Hal ini menjadikan Rumah Radakng simbol persatuan, gotong royong, dan keharmonisan yang kuat di antara Suku Dayak, mencerminkan kesatuan yang penting dalam kehidupan masyarakat.
7. Rumah Radakng Sebagai Destinasi Wisata
Di era modern, Rumah Radakng tak hanya menjadi tempat tinggal, tetapi juga daya tarik wisata budaya yang menggambarkan kekayaan Kalimantan Barat.
Salah satu miniatur Rumah Radakng yang terkenal di Kota Pontianak dapat ditemukan di Komplek Perkampungan Budaya, di Jalan Sutan Syahrir, Kota Baru Pontianak.
Peresmian miniatur ini pada tahun 2013 oleh Gubernur Kalimantan Barat bertujuan untuk melestarikan dan mengenalkan budaya Dayak ke masyarakat luas.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, pun sempat berkunjung ke rumah adat ini, menambah daya tarik Rumah Radakng sebagai destinasi wisata budaya.
Tips Mengunjungi Rumah Radakng
Jika Anda tertarik menjelajahi Rumah Radakng, berikut beberapa tips yang dapat membantu perjalanan wisata Anda:
1. Bawa Pemandu Lokal
Pemandu lokal akan membantu Anda memahami sejarah dan makna dari setiap bagian rumah dan motif ukiran. Mereka juga akan menjelaskan adat istiadat yang berlaku selama kunjungan.
2. Patuhi Aturan Lokal
Rumah Radakng bukan sekadar objek wisata, tetapi tempat suci dan bersejarah bagi masyarakat Dayak. Hormati aturan yang berlaku, seperti melepas sepatu saat memasuki rumah dan tidak merusak dekorasi atau ukiran.
3. Cicipi Kuliner Lokal
Jangan lewatkan kesempatan untuk mencoba makanan khas Dayak yang disediakan di area wisata sekitar. Kuliner tradisional ini memperkaya pengalaman budaya Anda di Kalimantan Barat.
4. Kunjungi Saat Festival Budaya
Waktu terbaik untuk mengunjungi Rumah Radakng adalah saat festival budaya Dayak, di mana Anda dapat menyaksikan berbagai upacara adat, tarian, dan pertunjukan khas yang menjadi bagian dari tradisi masyarakat setempat.
Rumah Adat Radakng merupakan warisan budaya yang tak ternilai dari Kalimantan Barat. Rumah ini menyimpan banyak nilai sejarah dan filosofi yang mendalam.
Tidak hanya sebagai tempat tinggal, rumah ini menjadi simbol persatuan, kebanggaan, dan identitas Suku Dayak.
Kunjungan ke Rumah Radakng akan membawa Anda menyelami keunikan budaya Dayak, sekaligus menikmati keindahan arsitektur tradisional yang penuh makna.
Rumah Betang Dayak adalah bukti nyata bahwa tradisi dapat hidup berdampingan dengan modernitas tanpa kehilangan esensi budayanya.